Selasa, 13 Mei 2014

kreativitas



PENDAHULUAN
Puji syukur kami dari kelompok satu kepada Allah SWT yang mana telah memberikan kami kemudahan dalam menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kretivitas secara umum”.  Kreativitas memanglah sangat di perlukan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena tanpa adanya sebuah kreativitas hidup ini tidak akan indah. kreativitas itu tidak epas dari penilaian keindahan (Estitika), seorang pendidik haruslah mempunyai jiwa seni yang cukup baik agar  para peserta didik tertarik untuk empelajari suatu materi yang akan di sampaikan oleh pendidik. Semoga pembahasan kami ini tentang “pengertian reativitas secara umum” ini bermanfaat untuk kita semua.



PEMBAHASAN
Kreativitas atau creativity adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukan suatu daya di alam semesta yang memungkinkan hadirnya entitas aktual yang baru berdasarkan entitas aktual-entitas aktual yang lain. Kreativitas adalah prinsip kebaruan, novelty.Dalam proses menjadi, kreativitas mutlak ada. jika tidak ada kreativitas, maka tidak ada proses. Kreativitas bukanlah entitas aktual. Kreativitas adalah daya yang niscaya ada dalam proses karena adanya etintas aktual yang baru. Oleh karena itu kreativitas dalam filsafat proses tidak memiliki karakter yang terlepas dari entitas aktual yang memberikan wujud pada daya ciptanya. Memahami kreativitas tidak terlepas dari pemahaman atas perwujudan entitas aktual. daya kebaruan inilah yang memperlihatkan adanya beragam entitas aktual yang ada di alam semesta.
Di alam semesta, entias aktual melakukan dua macam proses yang terjadi dalam kompleksitas yang tinggi.  Proses subjektifikasi dan proses objektifikasi.  Pada proses subjektivikasi entitas aktual berbaur dan saling berbenturan dalam [prehensi] untuk melahirkan entitas aktual yang baru. Pada proses ini, Kreativitas menjadi daya pembaru. Kemungkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang baru ditentukan melalui prehensi. Walaupun kemunkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang muncul ini ada karena adanya prehensi, keunikan dan kehadiran yang lain dari kemunkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang muncul adalah upaya dari kreativitas, daya kebaruan. Pada proses objektivikasi entitas aktual bergerak melalui konkresi untuk menjadi datum atau informasi bagi potensi-potensi terbentuknya entitas aktual-entitas aktual lainnya. Kemunculan datum dari satu entitas aktual mungkin terjadi jika ada kreativitas.  Jika tidak ada Kreativitas, tidak ada datum, tidak ada entitas aktual yang lain. Semuanya berada pada hal-hal yang sama. Hal ini tidak mungkin karena bertentangan dengan beragamnya realitas. Kreativitas mengungkapkan realitas keberagaman yang ada di alam semesta ini. Melalui proses subjektivikasi dan objektivikasi kreativitas mutlak diperlukan karena setiap entitas aktual selalu berada dalam proses menajadi. Ketika entitas aktual berada dalam proses menjadi, ia akan berada pada "hakikatnya" yang baru. "Hakikat" yang baru inilah yang merupakan partisipasi kreativitas.
Dalam pembahasan suatu masalah, sebelum kita sampai pada pembahasan yang lebih detail tentang masalah tersebut, terlebih dahulu kita perlu mengemukakan batasan tentang masalah yang kita bahas tersebut agar kita mempunyai persepsi yang sama tentang pengertian masalah yang akan dibahas tersebut.
Konsep tentang kreativitas termasuk konsep yang luas dan kompleks sehingga sulit merumuskan secara tepat apa yang dimaksud dengan kreativitas tersebut, berikut dikemukakan definisi kreativitas dari para ahli atau peneliti yang pernah membahas masalah tersebut.
§     PENDAPAT PARA PAKAR LUAR NEGERI
Freedam (1982) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.
Berbeda pula dari pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product. Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas.





§     PENDAPAT PARA PAKAR INDONESIA
Para pakar Bangsa Indonesia di antaranya juga mengemukakan batasan tentang kreatifitas, antara lain :
Cony Semiawan (1987) memberi batasan kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru. S.C.Utami Munandar (dalam Alisyahbana, 1983) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuan di bidang ilmu teknologi, seni mapun penemuan-penemuan di bidang lainnya.
Sedangkan Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.


 
§     KRITERIA KREATIVITAS
Berdasarkan pendapat para ahli psikologi, (Danny and Davis, 1982) mengemukakan sejumlah aspek yang berbeda termasuk dalam kriteria kreativitas, yaitu :
  1. Sensitivity to problems, artinya kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
  2. Originality, artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain.
  3. Ingenuity, artinya adanya kecerdikan dalam pemecahan masalah.
  4. Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah.
  5. Recognity by peers, artinya ada pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
Salah satu hal yang penting dalam kreativitas adalah kemampuan berpikir yang menyebar (divergent thinking) sebagai lawan dari berpikir yang menyatu (convergent thinking). Dalam struktur intelek kedua hal itu memainkan peranan yang sangat penting. Dalam convergent thinking ada jawaban yang benar dan tepat, sedang pada divergent thinking dirincikan dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam alternatif pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal. Para pemikir yang menyebar tidak terikat harapan-harapan, tidak menghendaki jawaban yang benar, melainkan menghendaki cara berpikir yang spontan dan bebas, seperti dalam melamu








KESIMPULAN
Berdasarkan atas berbagai pendapat tentang pengertian kreativitas tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.




PENUTUP
Demikian hasil pembahasan kami tentang “pengertian kreativitas secara umum”, mungkin dalam penjabaran di makalah ini jauh dari kesempurnaan yang mana semestinya, tapi perlu kita ketahui bahwa kesempurnaan itu hanyalah milik yang maha kuasa semata. Kami akhiri pembahasan kami ini tentang “pengertian kreativitas secara umum”, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA
*      (Indonesia)Sudarminta. 1991, Filsafat Proses, Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 39.
*      (Indonesia)Albert North Whitehead. Filsafat Proses, Proses dan Realitas Dalam Kajian Kosmologi. 2009, Kreasi Wacana. Hlm. 34-35
*      (Indonesia)Paulus Budi Kleden. 2002, Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead. Maumere: Ledalero. Hlm. 35-36.
*      (Inggris)Robert Audi. 1995, The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge: The Press Syndicate of the University of Cambridge. Hlm. 851-853.
*      (Indonesia)Emanuel Bria. 2008, Jika Ada Tuhan Mengapa Ada Kejahatan: Percikan Filsafat Whitehead. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 36-38.abcdefg(Inggris)John B. Cobb dan David Ray Griffin. 1976, Process Theology, An Introduction. Philadelphia: The Westminster Press. Hlm. 27-28.