PENDAHULUAN
Puji syukur kami dari
kelompok satu kepada Allah SWT yang mana telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kretivitas secara umum”. Kreativitas memanglah sangat di perlukan dalam
kehidupan kita sehari-hari, karena tanpa adanya sebuah kreativitas hidup ini
tidak akan indah. kreativitas itu tidak epas dari penilaian keindahan
(Estitika), seorang pendidik haruslah mempunyai jiwa seni yang cukup baik
agar para peserta didik tertarik untuk
empelajari suatu materi yang akan di sampaikan oleh pendidik. Semoga pembahasan
kami ini tentang “pengertian reativitas secara umum” ini bermanfaat untuk kita
semua.
PEMBAHASAN
Kreativitas atau creativity
adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred
North Whitehead untuk menunjukan suatu daya di alam semesta
yang memungkinkan hadirnya entitas aktual yang baru berdasarkan entitas aktual-entitas aktual yang
lain. Kreativitas adalah prinsip kebaruan, novelty.Dalam
proses menjadi, kreativitas mutlak ada. jika tidak ada
kreativitas, maka tidak ada proses. Kreativitas bukanlah entitas aktual.
Kreativitas adalah daya yang niscaya ada dalam proses karena adanya etintas
aktual yang baru. Oleh karena itu kreativitas dalam filsafat proses tidak
memiliki karakter yang terlepas dari entitas aktual yang memberikan wujud pada
daya ciptanya. Memahami kreativitas tidak terlepas dari pemahaman atas
perwujudan entitas aktual. daya kebaruan inilah yang memperlihatkan adanya beragam
entitas aktual yang ada di alam semesta.
Di alam semesta, entias aktual melakukan dua macam proses yang terjadi
dalam kompleksitas yang tinggi. Proses subjektifikasi
dan proses objektifikasi. Pada proses subjektivikasi
entitas aktual berbaur dan saling berbenturan dalam [prehensi] untuk melahirkan
entitas aktual yang baru. Pada proses ini, Kreativitas menjadi daya pembaru.
Kemungkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang baru ditentukan melalui prehensi. Walaupun kemunkinan-kemungkinan karakter entitas aktual
yang muncul ini ada karena adanya prehensi, keunikan dan kehadiran yang lain
dari kemunkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang muncul adalah upaya
dari kreativitas, daya kebaruan. Pada proses objektivikasi entitas
aktual bergerak melalui konkresi untuk menjadi datum atau informasi bagi
potensi-potensi terbentuknya entitas aktual-entitas aktual lainnya. Kemunculan datum
dari satu entitas aktual mungkin terjadi jika ada kreativitas. Jika tidak ada Kreativitas, tidak
ada datum, tidak ada entitas aktual yang lain. Semuanya berada pada
hal-hal yang sama. Hal ini tidak mungkin karena bertentangan dengan beragamnya
realitas. Kreativitas mengungkapkan realitas keberagaman yang ada di alam
semesta ini. Melalui proses subjektivikasi dan objektivikasi
kreativitas mutlak diperlukan karena setiap entitas aktual selalu berada dalam
proses menajadi. Ketika entitas aktual berada dalam proses menjadi, ia akan
berada pada "hakikatnya" yang baru. "Hakikat"
yang baru inilah yang merupakan partisipasi kreativitas.
Dalam pembahasan suatu masalah, sebelum kita sampai pada pembahasan yang
lebih detail tentang masalah tersebut, terlebih dahulu kita perlu mengemukakan
batasan tentang masalah yang kita bahas tersebut agar kita mempunyai persepsi
yang sama tentang pengertian masalah yang akan dibahas tersebut.
Konsep tentang kreativitas termasuk konsep yang luas dan kompleks
sehingga sulit merumuskan secara tepat apa yang dimaksud dengan kreativitas
tersebut, berikut dikemukakan definisi kreativitas dari para ahli atau peneliti
yang pernah membahas masalah tersebut.
§
PENDAPAT PARA PAKAR LUAR NEGERI
Freedam (1982) mengemukakan
kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi
pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan
Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu
untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu
masalah. Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir
yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan
berpikir lateral.
Berbeda pula dari pendapat Rhodes
yang dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan kreativitas sebagai
kemampuan dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product. Menurut Rhodes,
kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif, proses yang
kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas.
§
PENDAPAT PARA PAKAR INDONESIA
Para pakar Bangsa Indonesia di
antaranya juga mengemukakan batasan tentang kreatifitas, antara lain :
Cony Semiawan (1987) memberi batasan kreativitas
sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru.
S.C.Utami Munandar (dalam Alisyahbana, 1983) mengemukakan kreativitas sebagai
kemampuan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuan di
bidang ilmu teknologi, seni mapun penemuan-penemuan di bidang lainnya.
Sedangkan Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.
Sedangkan Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.
§
KRITERIA KREATIVITAS
Berdasarkan pendapat para ahli psikologi, (Danny and
Davis, 1982) mengemukakan sejumlah aspek yang berbeda termasuk dalam kriteria
kreativitas, yaitu :
- Sensitivity to problems, artinya kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
- Originality, artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain.
- Ingenuity, artinya adanya kecerdikan dalam pemecahan masalah.
- Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah.
- Recognity by peers, artinya ada pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
Salah satu hal yang penting dalam kreativitas adalah
kemampuan berpikir yang menyebar (divergent thinking) sebagai lawan dari
berpikir yang menyatu (convergent thinking). Dalam struktur intelek
kedua hal itu memainkan peranan yang sangat penting. Dalam convergent thinking
ada jawaban yang benar dan tepat, sedang pada divergent thinking dirincikan
dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam alternatif pemecahan yang luas,
yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal. Para pemikir yang
menyebar tidak terikat harapan-harapan, tidak menghendaki jawaban yang benar,
melainkan menghendaki cara berpikir yang spontan dan bebas, seperti dalam
melamu
KESIMPULAN
Berdasarkan atas berbagai
pendapat tentang pengertian kreativitas tersebut, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun
memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan
hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak harus
seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada dipadukan
sesuatu yang baru.
PENUTUP
Demikian hasil
pembahasan kami tentang “pengertian kreativitas secara umum”, mungkin dalam
penjabaran di makalah ini jauh dari kesempurnaan yang mana semestinya, tapi
perlu kita ketahui bahwa kesempurnaan itu hanyalah milik yang maha kuasa semata.
Kami akhiri pembahasan kami ini tentang “pengertian kreativitas secara umum”,
atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
(Indonesia)Sudarminta. 1991, Filsafat
Proses, Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead.
Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 39.
(Indonesia)Albert North
Whitehead. Filsafat Proses, Proses dan Realitas Dalam Kajian Kosmologi.
2009, Kreasi Wacana. Hlm. 34-35
(Indonesia)Paulus Budi Kleden.
2002, Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead.
Maumere: Ledalero. Hlm. 35-36.
(Inggris)Robert Audi. 1995, The
Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge: The Press Syndicate of the
University of Cambridge. Hlm. 851-853.
(Indonesia)Emanuel Bria. 2008, Jika
Ada Tuhan Mengapa Ada Kejahatan: Percikan Filsafat Whitehead. Yogyakarta:
Kanisius. Hlm. 36-38.abcdefg(Inggris)John B. Cobb dan David
Ray Griffin. 1976, Process Theology, An Introduction. Philadelphia: The
Westminster Press. Hlm. 27-28.